Tentang Album 321°

Artwork digital album 321°, Jalu Kancana (2022)

Ringkasan Isi Album 321°
Aku menyusun urutan setiap lagunya seperti sebuah alur cerita hubungan manusia pada umumnya. Album 321° dibuka oleh lagu yang mengisahkan tentang bagaimana kita menyukai seseorang secara diam-diam, seperti yang banyak dilakukan orang-orang tatkala mulai merasa jatuh cinta. Kemudian, disusul oleh lagu-lagu yang mengisahkan saat-saat kita tengah menjalani hubungan setelah mendapatkan hatinya. Dan tentu saja, album 321° ini ditutup oleh lagu yang menuturkan ihwal kerelaan diri kita sendiri saat harus melepas seseorang yang telah berbagi kenangan dengan kita.

Perihal ‘kerelaan’ yang dimaksud, aku menganggapnya sebagai hal yang naif—atau bahkan cenderung munafik. Maka, aku memutuskan untuk membagi dua jumlah lagu pada dua rilisan yang berbeda (10 lagu untuk kaset, 9 lagu untuk platform musik digital), mengingat pada lagu nomor 10—yang tidak ada pada rilisan platform musik digital—merupakan lagu yang mewakili kita dalam menjelaskan bahwa; “kerelaan atas kehilangan seseorang yang telah berbagi banyak kenangan bersama kita, kadang kala terasa sebagai kemunafikan atas diri kita yang sulit untuk diungkapkan.”.

Track List Album
Seluruh judul lagu yang dimuat dalam album 321° ini adalah;

  1. Bisu
  2. Utara Bandung
  3. Jemarimu dalam Sela Jemariku
  4. Tersenyumlah
  5. Lipur Dukamu
  6. 4.1418-321°
  7. Hei Kau
  8. Aku Pinjam Namamu
  9. Doa
  10. Bandung dan Engkau.

Sepuluh lagu tersebut dimuat pada rilisan kaset, sedang pada platform musik digital, Bandung dan Engkau tidak disertakan. Penting untuk diketahui juga, bahwa hampir semua lagu memiliki unsur musikal yang sama (gitar akustik, cello, dan terkadang ditambahi piano atau harmonika). Hanya saja, berbeda dengan lagu Bandung dan Engkau, yang seolah hadir sebagai antitesis dari perjalanan kisah-kisah picisan pada lagu lainnya di album ini.

Sedang untuk judul album sendiri; 321°, aku terinspirasi dari garis azimut pada protactor peta yang aku tarik dari satu tempat ke tempat lain, dan dua tempat tersebut diwakili oleh beberapa kata yang banyak disebut di dalam lirik-lirik pada album ini. Jika kamu menemukannya, sssstttt, kamu diam saja ya. Hehe.

Penutup
Album 321° sendiri memuat satu lagu karya Ganjar Noor, musisi senior asal Bandung, yang berjudul Utara Bandung. Lagu tersebut sedikitnya mengalami perombakan pada lirik dan musik dari lagu aslinya. Sedangkan aku juga berkolaborasi dengan Raindah Maydna (vokalis Manikmaya) pada lagu yang berjudul Bisu. Juga, album ini melibatkan penyair paruh waktu asal Tangerang, Sarah Noer, untuk mengisi suara pembuka pada lagu yang berjudul Aku Pinjam Namamu.

Terakhir, aku dan Solidfun Records berencana menerbitkan sebuah buku untuk melengkapi album 321° ini, sehingga para pendengar dapat menikmati uraian setiap lagu di dalamnya. Buku tersebut tidak bertujuan untuk mendikte maksud dari setiap lagu yang ditangkap oleh para pendengar, melainkan, semata-mata hanya untuk menawarkan ruang imajinasi lainnya supaya bisa dinikmati dalam bentuk cerita, entah berupa novel, epistolari, atau mungkin kumpulan cerpen.[]

Tinggalkan komentar

Atas ↑